Daerah

GURU, MAHASISWA, DAN DOSEN APRESIASI POSITIF WORKSHOP MODEL RADEC DI KOTA MALANG

Tim riset RADEC dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung berkunjung ke kota Malang. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dalam kunjungan tersebut, tim riset yang diketuai oleh Prof. Wahyu Sopandi sharing pengalaman dengan 9 dosen Universitas Negeri (UM Malang) dari program studi yang berbeda, 18 guru-guru SMP, dan 18 mahasiswa mengenai model pembelajaran RADEC. RADEC merupakan singkatan dari Read, Answer, Discuss, Explain, and Create. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop ini dilaksanakan secara intensif di Hotel Tugu Malang dan dilaksanakan selama empat hari, dari tanggal 20 hingga 23 Oktober 2021.

Sebagai ketua tim, sekaligus pengembang model pembelajaran RADEC, Wahyu menjelaskan tentang urgensi menggunakan model pembelajaran yang dapat membekalai karakter, HOTS, multiliterasi, dan keterampilan abad 21 ini. Output dari pembelajaran di kelas, menurutnya perlu secara maksimal membuat siswa memiliki semua hal yang dapat menjadi bekal dalam hidupnya. Implementasi model pembelajaran RADEC ini memungkinkan kemandirian, akhlak mulia, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif dapat menjadi ciri diri yang dimiliki siswa.

Menurut Wahyu, penerapan model RADEC ini akan membiasakan siswa untuk membaca membaca buku teks pelajaran dan sumber-sumber lain yang tersedia sebelum pembelajaran tatap muka/maya (Read), setelah itu, mereka diminta untuk menjawab secara mandiri pertanyaan prapembelajaran yang bertemali dengan sumber informasi yang telah dibacanya (Answer). Selanjutnya, saat tatap maya/muka, siswa diminta untuk mendiskusikan hasil jawabannya dengan teman-teman kelompok kecil (Discuss). Selanjutnya siswa melaksanakan tahap selanjutnya yaitu tahap menjelaskan (explain) secara klasikal di depan kelas yang disimak oleh guru dan teman-teman kelompok yang lain. “Tahap terakhir adalah mencipta (create) dimana ini akan menuntut kemampuan siswa memiliki ide mandiri (penyelidikan, pemecahan masalah atau membuat karya), menyepakati ide kelompok, merencanakan realisasi ide, merealisasikan ide, membuat laporan dan menyajikan laoprannya.

Dalam kegiatan tersebut, Wahyu berharap bahwa setelah kegiatan workshop selesai, semua peserta kegiatan dapat berpartisipasi memasyarakatkan, meneliti atau mengimplementasikan model pembelajaran model RADEC. Dia menekankan bahwa model pembelajaran ini tak akan kalah kualitasnya dengan model pembelajaran inovatif yang dikreasi ahli-ahli pendidikan baik dari Amerika ataupun Eropa. Sebab, Wahyu sendiri pernah mengenyam pendidikan di kedua tempat tersebut. Berbekal dari pengalaman tersebut, dia kemudian menciptakan model pembelajaran yang lebih kontekstual dengan sistem pembelajaran yang ada di Indonesia. Dengan demikian, maka guru-guru di Indonesia tidak akan mendapatkan kesulitan ketika mengimplementasikannya di kelas.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close