Daerah

Selenggarakan Webinar Pekan Aksara, IMADIKLUS UNTIRTA Hadirkan Ketua FTBM Kota Serang dan Runner-Up Duta TBM Kota Serang

Sabtu (11/09) Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (IMADIKLUS UNTIRTA) menyelenggarakan Webinar Pekan Aksara Bersama IMADIKLUS dengan mengusung tema “Membangun Minat Literasi Dengan Kreativitas Budaya Anak Bangsa“.

Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Serang sekaligus Founder Taman Bacaan Masyarakat Paguyuban Pemuda Literasi Global (TBM PPLG) yaitu Masrur Alawi, S.E atau yang akrab disapa dengan sebutan Kang Acun menjadi pembicara pertama dalam terselenggaranya webinar pagi ini.

Dalam penyampaiannya, Kang Acun membawakan judul “Aksi Literasi, Pemuda Berprestasi”

Penyampaian Materi “Aksi Literasi, Pemuda Berprestasi” oleh Kang Acun selaku Ketua FTBM Kota Serang dan Founder TBM PPLG

Bukan hanya arti atau pun definisi dari kata “literasi” itu sendiri yang ditekankan oleh beliau. Akan tetapi, semangat pemuda dalam berliterasi juga menjadi sorotan utama dalam penyampaiannya. Ketua FTBM Kota Serang ini menyampaikan bahwasanya terdapat tiga hal yang perlu dihindari oleh pemuda dalam aksi berliterasi.

  1. Baper yang berarti terlalu membawa perasaan : Dalam hal ini, dapat diartikan bahwasanya kita harus berupaya untuk tidak mudah tersinggung, tidak mudah menyerah, serta tidak melibatkan perasaan yang mengarahkan diri kepada hal negatif.
  2. Laper yang berarti haus akan kedudukan dan kekuasaan : Dalam hal ini, kita perlu mengupayakan dalam membatasi diri kita sendiri agar tidak menginginkan jabatan dan posisi tertentu secara bias.
  3. Kuper yang berarti tidak ingin membuka diri : Dalam hal ini, upaya yang diperlukan ialah sebuah tindakan atau perilaku yang tidak membatasi diri sendiri untuk lebih berkembang lagi. Dalam artian, tidak menutup kesempatan kepada orang lain untuk berkolaborasi bersama.

Founder TBM PPLG ini juga berpesan kepada para pemuda agar tidak menjadi pemuda yang baperan akan tetapi “Jadilah pemuda yang berperan“. Dalam artian luas, para pemuda diharapkan dapat ikut berkontribusi dalam pergerakan literasi atau pembangunan bangsa Indonesia melalui literasi.

Pada sesi tanya jawab, Kang Acun banyak sekali sharing mengenai aksi literasi berkelanjutan yang sudah diterapkan oleh TBM PPLG. Terkait seperti apa hambatan, kendala, rintangan, halangan, serta solusi pemecahannya sampai kepada solusi yang ditawarkan kepada audiens dengan konteks permasalahan yang berbeda.

Selain Kang Acun, dalam Webinar ini terdapat narasumber kedua yang merupakan Runner-Up Duta TBM Kota Serang yaitu Jannatul Ma’wah yang akrab disapa Teh Jannah. Demisioner Bendahara Umum IMADIKLUS UNTIRTA 2020 ini menyampaikan tentang materi “Mengenal Sejarah Hari Aksara”

Penyampaian Materi “Mengenal Sejarah Hari Aksara” oleh Teh Jannah Selaku Runner-Up Duta TBM Kota Serang. Sumber Gambar : Instastory Akun Instagram Wakil Ketua Umum IMADIKLUS UNTIRTA 2021 yakni @ainamira_w

Dalam penyampaiannya, Teh Jannah mengulas sejarah panjang mengenai aksara itu sendiri. Mulai dari pertama kali digunakannya aksara pada abad 8000 SM dalam penandaan jumlah persediaan makanan sampai kepada bagaimana aksara hari ini bertransformasi menjadi sebuah “literasi” yang lebih memiliki arti secara luas. Singkatnya, aksara merupakan sistem penulisan yang berbentuk simbol visual untuk merekam apa yang disampaikan melalui media selain lisan. Hingga saat ini, Pemberantasan Buta Aksara belum usai tercatat masih terdapat sekitar 1,71% masyarakat di Indonesia yang masih buta aksara.

Aksara yang telah bertransformasi menjadi sebuah literasi memiliki artian luas, diantaranya ialah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas diri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mahasiswi jurusan pendidikan non formal ini juga mengungkapkan bahwasanya saat ini, masih banyak masyarakat di Indonesia khususnya yang belum menguasai keterampilan literasi dasar. Untuk itu, peran pemuda dan mahasiswa untuk terus menggelorakan semangat berliterasi masih harus terus ditingkatkan.

Teh Jannah juga berasumsi bahwasanya praktek baik literasi dapat dimulai dari diri sendiri. Lantas, apa kaitannya dengan kreativitas yang berkaitan dengan tema yang diusung oleh teman-teman dari IMADIKLUS UNTIRTA?

Jawabannya sangat jelas, kreativitas yang kita bentuk dapat menjadi sumber pengetahuan, sumber wawasan, serta sumber informasi bagi orang-orang di masa depan nanti. Kembali kepada hakikat dari kata aksara sendiri yang berarti tidak termusnahkan. Dengan menciptakan sebuah kreativitas tertentu, kita sudah melaksanakan praktek baik literasi dengan meningkatkan kualitas diri kita. Sebuah karya yang kita buat bermodalkan bekal berliterasi itu dapat memberi manfaat kepada orang lain baik secara akademis maupun non akademis.

Tags
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close