NasionalSosial

B-Trust dan KPRI Perkuat Peduli SDGs

Jakarta, FokusBanten- B-trust dan Konfederasi Pekerja Rakyat Indonesia (KPRI) menyelenggarakan Training of Trainer bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 16-19 September 2021 bertempat di Hotel Montana Senggigi, Lombok Barat. Kegiatan ToT fokus pada penguatan pemahaman para pimpinan OMS pada sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat kabupaten dan desa serta pengembangan resources center. Pemahaman ini menjadi bekal bagai OMS untuk meningkatkan peranannya dalam mengakselerasi pelaksanaan SDGs di tingkat daerah bersama dengan pemerintah daerah dan desa.

Sekjend KPRI Anwar Sastro Ma’ruf menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program PEDULI SDGs yang dilaksanakan atas kolaborasi B-Trust dan KPRI serta didukung oleh Uni Eropa (EU) telah memasuki semester ke-4 dari 6 semester yang direncanakan. Tujuan utama dari program Peduli SGDs ini adalah untuk memberikan kontribusi pada upaya mendorong pencapaian SDGS di Indonesia. Kontribusi yang dimaksud ditunjukan dengan fokus tujuan dari program ini pada upaya untuk memperkuat proses internalisasi, sinkronisasi dan implementasi berbagai tujuan, sasaran dan indikator dalam SDGs kedalam proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan di daerah. Strategi pokok yang digunakan adalah melalui pembangunan kolaborasi antara pemerintah daerah dan organsiasi-organsiasi masyarakat sipil.

“Melalui program ini secara simultan dilakukan serangkaian penguatan pada pemerintah daerah, pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan komunitas-komuntias. Penguatan dilakukan melalui sejumlah pendekatan. Mulai dari pendampingan teknis, pelatihan-pelatihan sampai dengan pengembangan lingkar belajar bersama” tuturnya.

Program ini dijalankan di 10 kabupaten yang menjadi fokus program PEDULI SDGS, yaitu: Majalengka, Kuningan, Ciamis, Cilacap, Grobogan, Berau, Bulungan, Lombok Tengah, Sumbawa dan Sumbawa Barat. Terlibat sebagai mitra pelaksana program di seluruh daerah fokus tersebut sebanyak 30 organisasi masyarakat sipil, 90 pendamping komunitas yang tersebar di 30 desa.

Tags
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close